Saturday, September 27, 2014

Pedagang Pasar Tradisional Merana, Daya Beli Menurun.

Affiliate Banner
Lesunya perekonomian Indonesia dapat dirasakan di seluruh sektor industri di masyarakat. Baik itu perusahaan industri skala besar, ekspor-impor dan juga para pedagang pasar tradisional adalah yang terkena dampak kenaikan dolar terhadap nilai tukar rupiah.
Sejauh ini berdasarkan hasil pantauan FOKUSJabar, sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Garut sepi pembeli atau telah terjadi penurunan jumlah pembeli.
Salah seorang pedagang kelontongan di Pasar Induk Ciawitali,  H. Ayah Rokayah pun membenarkan. Menurutnya, kini penghasilan per hari sulit diprediksi.
” Kendati stok barang banyak, namun penghasilan setiap harinya sulit untuk diprediksi. Kami masih menunggu perkembangan ekonomi ke depan,” kata Ayah, saat ditemui FOKUSJabar di kios miliknya di Blok D3, Pasar Guntur, Ciawitali, Garut, Rabu (14/10/2015).
Senada dikatakan pedagang kelontongan di Pasar Tradisional Cibatu, Dadang Adah. Dia mengaku sepi pembeli. Bagaimana tidak, biasanya saban hari mampu menjual sebanyak 60 dus mie instan. Namun kini, hanya mampu terjual 20 dus saja.
” Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, berdampak sekali terhadap para pedagang kecil di pasar tradisional,” singkat Dadang.

No comments: